Gw belakangan ngerasa lucu aja ketika gw mengenang ke masa lalu. Semasa SMP atau SMA dulu, gw mengharapkan sesuatu yang besar terjadi di dalam kehidupan sehari-hari gw. Alasannya sedikit bodoh, yaitu biar seru aja. Maklumlah karena selama itu gw dilingkupi lingkungan aman yang diciptakan orangtua, sekolah dan teman-teman. Pada masa itu gw mengharapkan bencana alam atau keributan besar dimana salah seorang teman gw datang ke gw menangis meraung-raung meminta tolong ke gw.
Ngga lupa di buku tahunan atau buku kenangan atau buku-apalah-namanya-yang-menyimpan-memori-masa-sekolah, gw pasti selalu nulis embel-embel 'call me whenever you got problem' menyiratkan kalau gw bersedia menolong siapapun itu yang membutuhkan gw. Yang lucu adalah, (jujur aja nih ya) pada masa itu, gw nulis itu bukan sepenuhnya karena gw berhati malaikat, cantik, manis dan suka menabung. No, bukan itu (walau di bagian cantik dan manisnya emang beneran sih hahaha :P). Alasan gw nulis itu ngga lain karena gw butuh drama. Gw yang di umur segitu, mencari 'peran' signifikan di salah satu drama kehidupan untuk meyakinkan diri gw sendiri that I'm matter (of course ini cara pikir yang salah. Anak abege jangan tiru yang kek gini yeh).
Permasalahannya adalah ketika gw membandingkan masa lalu dengan masa sekarang. Di sinilah kenapa gw bilang lucu banget sampe nungging bolak-balik berhari-hari ngakak setengah mati kalau ada orang yang tahu tiap detilnya. Gw ngga tahu apa alasannya karena semakin hari zaman semakin gila dengan segala permasalahannya yang semakin kompleks, atau karena gw yang semakin tua dimana level problemnya semakin tinggi seiring dengan umur, tapi yang jelas di masa sekarang, drama ada dimana-mana.
Saking banyaknya terkadang gw muak sama drama, bahkan sama seluruh 'pemeran' dramanya sekaligus. Dan tingkat kemuakan gw udah di tahap yang sangat parah karena akibatnya gw jadi malas berurusan sama semua orang. Bisa dibilang gw jadi super anti sosial dimana gw menjaga jarak benar-benar dengan siapapun agar urusan pribadi mereka tidak pernah menjadi bagian hidup gw. Gw ngga pernah lagi banyak omong sama orang lain. Gw ngga pernah lagi bertanya-tanya urusan orang lain, entah itu mereka mau kemana, sedang apa, atau bagaimana kabar mereka, mau sakit kek mau sehat kek, gw ngga mau tahu. Pokoknya gw selalu jaga benar agar gw tidak terlibat jauh dengan urusan orang.
Memang sih kesannya kek gw orang yang ngga punya hati dan ngga pedulian sama orang lain. Sebenarnya, ada alasan yang kuat soal ini. Dan alasan itu dipicu oleh satu orang yang sekarang memutuskan hubungan pertemanan kami yang sebelumnya sudah sangat dekat seperti saudara sendiri. Kehidupan dia sarat dengan drama yang kemungkinan sering kalian lihat di televisi. Lingkupan dramanya pun ngga main-main. Selain ada genre drama keluarga, percintaan, dan hal-hal seperti sinetron pada umumnya, ternyata di dalamnya terdapat *sigh* drama kriminal dan segala tetek bengeknya yang sangat amat twisted and dark. And it was so damn dark that I couldn't even believe it myself that it happened to my own very best friend.
Dan benar, gw setengah ngga percaya dengan semua yang diceritakan orang itu. Gw pikir ngga mungkinlah ada orang yang selalu mengalami hal-hal yang sangat menyedihkan terus-menerus. Ditambah lagi, kesemua ceritanya bersifat film televisi yang punya skenario rada nyeleneh hingga akhirnya membuat penonton berpikir, 'halah, namanya juga film'. You all know what I mean, right?
Alasan lain kenapa gw berpikir kayak gitu adalah gw ngga diikutsertakan di dalam dramanya itu. Yang gw dapetin cuman cerita mentahnya aja. Misalnya ketika dia bilang ke gw kalo dia dijahatin orang lain. Gw sebenarnya orang yang sangat peduli dengan orang lain. I took all the people I love close to my heart. I took them very deeply in my heart. Saking pedulinya, gw bahkan rela bunuh orang lain demi orang-orang yang gw sayangin. And that was what I'm going to do when she told me someone did something mean to her. Dan selalu aja... setiap gw mau melakukan sesuatu untuk dia, dia selalu pergi entah kemana. Menghilang gitu aja. I wanted to fight for her, tapi misterius dia bisa menghilang pergi ke kota lain. Gw aja ngga kenal siapa teman-temannya, siapa keluarganya, bahkan nama panjang di ktp-nya aja disembunyiin. I mean what kind of friendship is that kalo semuanya disembunyiin.
So one time I snapped and I think it got her and she refuse to have anything to do with me ever again. She changed her number and and called our friends, making our problem bigger that it was supposed to be, dragging other people to our problem, she disappeared....and then other stuff...another dramas by different people, and BAM! I decided to never get too close with other people again. Well, maybe it's okay to get close to good and kind-hearted people who doesn't like drama. I like those people but not dramaqueener...graaa... NO MORE......
Hai.. I'm having the same problem with you ^^ I have a best friend but I feel like stranger to her because now she never share anything again to me.. Shouldn't best friends tell each other everything? I know people have their own privacy.. but this is becoming an unhealthy situation.. And actually I still wanna befriends with her... sorry if I'm spamming here.. but I'm glad I'm not alone here ^^
ReplyDeleteNah, menurutku sah-sah aja kalau seseorang memiliki rahasia yang ngga pengen diceritakan keorang lain. Tapi kalo terlampau kesemuanya disembunyikan mah kebangetan kek temen ane. Gw tanya nama lengkap di ktp aja susah bgt jawabnya. Trus pas gw liat mukanya jdnkinclong pake obat apaan aja kaga mau bilang. Tapi dia melulu cerita kesialan dirinya.. Patut dicurigain tuh yg kek gitu.
Delete