Aku sebenarnya sedang diproses. Sakit emang. Ditambah lagi bergumul dengan sesuatu, atau lebih tepatnya dengan seseorang. Emang ngga mudah ngejalanin semuanya, apalagi kalau hasilnya tidak sesuai dengan harapan. Hasilnya memang sejak awal sudah bisa ditebak dan aku menyerah karena sudah tahu. Tapi, seseorang datang dan membangkitkan harapan.
Mungkin sebagian orang berpikir kalau hal ini bagus, tapi ngga buat aku. Kemungkinannya terlalu kecil, dan aku juga sebenarnya udah tahu bahwa harapan itu hanyalah asumsi belaka. Aku bukannya malah merasa damai sejahtera, tapi jadi makin menggila karena harapan ini. Akhirnya, aku putuskan untuk membuat klimaks sekalian. Biar aku tahu pasti bagaimana hasil akhirnya. Biar aku tahu pasti langkah apa yang harus kuambil selanjutnya.
And, BAM!!! Akhirnya semua misteri terpecahkan. All the missing puzzles have been found. Dan yep, hasilnya sudah seperti yang kuduga, tapi sayangnya... bisa dibilang jadi agak ngambang. Katanya, semuanya terserah aku. Jawaban tipikal yang sengaja untuk tidak membuat sakit hati... mungkin.
Aku ingin berteriak, memaksa agar aku mendapatkan jawaban yang jelas karena udah terlalu banyak rumor yang aku dengar. Terlalu banyak -sigh-... Terlalu banyak yang membuat sakit hati, dada teriris, hidup tak tenang. Jadi kuputuskan untuk benar-benar menyerah seperti rencanaku semula. Kalau emang dia untukku, dia akan mengejarku dengan sekuat tenaga. Tapi, sewaktu kutanya, apakah aku harus menyerah? Dia malah bilang, terserah aku.
Yo wes lah. Dia ngga layak buat aku.
Cari gebetan baru hahahah.
Di sisi lain, aku bersyukur ama Tuhan. Gila yah setelah berbulan-bulan, akhirnya aku legaaaaaaaaaaaaaaaaaaa..... banget. Ini juga anugrah loh :D
Thanks, God.
Sukacita Sejati
-
Banyak orang mengira sukacita itu ada di luar dirinya. Mereka pikir
kesehatan, uang, pasangan, harta, kedudukan, ketenaran, kecantikan atau
ketampa...
8 years ago
iya cari yang baru aja.. hehe
ReplyDeleteya iyalah hahahha...
DeleteSetuju ama Si Arman!!! Cari yang pasti-pasti aja, deh. Jawaban terserah tuh, ga gentleman abis dah.
ReplyDeletehaha justru temenku bilang dia gentleman karena dia ngga ngasih harapan ke aku tapi juga ngga nolak aku. Bingung yah bingung. Aku juga bingung harus gimana. Perasaan yang udah berbulan-bulan ngga bisa gituh aja menguap.
DeleteJalan paling gampangnya sih emang nyerah. Ah ngga tau ah >___<
bner mbak mending cari yang lebih fress heheheh :D
ReplyDeletehehe okelah, liat nanti yah :D
Deletenyanyi ah.. "sampai kapan kau gantung.. cerita ini.." syalalallal..
ReplyDeleteYou deserved better than him.
-sigh- gak tahu juga sih soal itu. binguuuuung. *nyanyi* 'haruskah ku menyerah mendapatkanmuuuu~'
Delete