Tiba-tiba seorang teman bertanya kepada saya, "Kamu mau sampai kapan ngejomblo? Kapan kamu mau pacaran lagi? 2-3 tahun lagi?"
Jujur, hati saya sontak bertanya-tanya. Anak ini kenapa tiba-tiba bertanya hal seperti itu sih? Apa mungkin dia sudah ngomong dengan orangtua saya yang tiap ketemu selalu meminta saya menikah secepatnya? Tapi, ngga mungkin juga karena dia belum pernah ketemu orangtua saya. Atau mungkin juga pertanyaannya itu hanya sebagai intermezzo untuk pertanyaan selanjutnya yang menyangkut hubungan kami berdua yang tidak jelas? Tapi, ngga mungkin juga, karena dia berkali-kali bilang dia tidak lagi punya perasaan seperti dulu lagi ke saya.
Lantas saya pun menjawab, "Ngga tauk. Fokus saya lagi ngga ke sana."
Sedetik setelahnya, saya mendapatkan ceramah paling menyebalkan nomor 2 setelah ceramahan orangtua saya yang terus diulang-ulang seperti kaset rusak. Tapi, ceramah teman yang ini adalah versi kasar ceramah orangtua saya.
"Why? Are you still waiting for the perfect guy? No, don't say that God will provide. God can't help you with that. You're just too picky. Why can't you just accept reality and go on with your life as it is? You are so dumb."
Kira-kira seperti itu ceramahan yang selalu saya terima dari orang-orang termasuk teman saya itu. Banyak juga sih yang saya sensor kata-katanya karena banyak juga yang ujung-ujungnya jadi sangat menyakitkan buat saya (well, you can say I have talent to forget hurtful things).
Mereka terheran-heran karena di usia saya yang sudah sangat matang dan nyaris menghampiri kepala 3, saya belum juga mendapatkan pasangan untuk mengikat janji di atas altar. Beberapa orang berusaha ikut campur dan malah MEMAKSA saya untuk berhubungan dengan beberapa pria, walau saya sudah menolak berkali-kali.
Saya BENAR-BENAR NGGA SUKA sama sekali. Pertama, memangnya hak mereka apa untuk memaksa saya berhubungan dengan orang lain? Kedua, mereka pikir mereka tahu apa yang saya butuhkan, padahal mereka ngga tahu sama sekali bagaimana cara pandang saya mengenai sebuah hubungan dan pernikahan. Saya benar-benar ngga percaya karena mereka melihat bahwa saya ini jomblo, maka otomatis saya akan menerima semua pria yang datang kepada saya.
Hellooooo, don't I have self-respect here?
Bukannya saya terlalu terobsesi ingin mendapatkan pria sempurna, but I do really really take seriously about having relationship. Saya juga ngga mau hidup melajang seumur hidup tanpa pasangan. Tapi, saya punya prinsip dan mimpi.
Mimpi saya adalah memiliki kehidupan indah dengan keluarga bahagia. Satu keluarga dimana anak-anak saya nanti tidak perlu mengalami hal-hal yang saya alami dahulu. Satu keluarga dimana saya tidak lagi merasa tertekan karena harus mencapai ambisi orang lain. Satu keluarga dimana kami bisa saling menerima satu sama lain dan kemudian saling membuat diri kami masing-masing menjadi lebih baik.
Dan pria yang saya inginkan adalah orang yang bisa mewujudkan hal itu. Apa itu salah? Apa saya salah kalau saya harus menolak pria-pria yang saya tahu tidak akan menjadi ayah yang baik? Apa saya salah kalau saya menolak pria-pria yang akan menyakiti saya di masa depan? Apa saya tidak boleh menolak pria-pria yang akan membuat saya gila nantinya?
Kalau boleh saya memilih, saya lebih baik hidup melajang seumur hidup daripada menikah dengan orang yang salah. Saya hanya ingin punya 1 kali perkawinan dalam hidup saya. Apa saya salah kalau saya sangat berhati-hati memilih pasangan?
"Ya cari dong cowok yang kamu mau itu. Kan' ngga semua cowok sebrengsek yang kamu pikir."
Iya, saya tahu itu karena saya ngga buta. Saya akui bahwa ada beberapa cowok di sekitar saya yang sesuai dengan keinginan saya. Tapi, seperti yang saya bilang di atas...fokus saya sedang tidak ke sana dulu.
Saya ingin membuat diri saya happy dulu. Saya ingin menikmati hidup dahulu setelah berkali-kali sebelumnya hati saya hancur lebur. Sungguh, saya sudah tidak punya tenaga lagi untuk menjalin hubungan yang nantinya akan kandas pula.
Seperti yang dikatakan Tom Odell di lagunya "Another Love".
I want to cry I want to learn to love,
But all my tears have been used up...on another love
Saya belum siap melakukannya lagi. Saya belum siap mengerahkan segala sesuatunya untuk sebuah hubungan. Pikiran, hati, waktu, dan materi untuk seorang pria seperti dulu lagi. Tidak sekarang. Atau mungkin tidak akan pernah lagi karena saya sungguh takut berada di tempat yang sama. Takut akan luka di akhir cerita lagi. I don't want to become a fool for love again.
So, I told them all... I have God. He'll take care of it coz I obviously don't wanna think about it at all. It's His Job to worry about my life.
"Are you that desperate that you have to use God as your reason you're still single?"
Say what you want. I said it because that's what it is, not because I want to argue with you. This is my life, not yours. Only I know how to live my own life. Not you or anyone else. SO you should go fuck with your own business and leave me alone.
Sama kayak gue, gue masih nanti2 dulu ngomongin cinta.. Karir aja masih belum beres... Masih belum dalam genggaman.... haahahaha
ReplyDeletenikmati aja hidup ini Frey. toh, jomblo juga bukan akhir dari semuanya. lagian wanita kan diciptakan dari tulang rusuk pria. tenang aja, ga akan tertukar dan salah. hoho.. mumpung belom ada buntut, nampolin dulu seneng2nya. kata2 orang yang nyakitin mah cuein aja. semangat2.^^
ReplyDelete