Belakangan ada banyak drama di sekeliling saya.
Drama besar, drama kecil, dan drama tak penting lainnya.
Saya sebut drama besar karena drama yang satu ini melibatkan dan mempengaruhi orang banyak di sekeliling saya.
Lumayan bikin darah naik, tapi saya masih bersikap tenang karena saya berada di pihak yang benar dan saya sendiri tidak takut kalau harus melakukan konfrontasi terbuka sekalipun.
Karena saya tidak salah.

Lalu, drama kecil.
Drama inilah yang bikin saya uring-uringan setengah mati.
Makan tak enak. Tidur harus sambil menangis-nangis dahulu.
Mungkin benar kata kamu.
Saya suka kamu dan ngga bisa kalau ngga ada kamu.
Tapi, saya tahu saya harus menjauh dari kamu dan itu keputusan yang sudah saya ambil sebelumnya.

Kita ngga akan bisa bersama.

You don't like me and I have accepted that.
And I actually don't have that kind of feeling.
Tapi, pertengkaran terakhir membuat saya merasa kalau yang saya rasa selama ini benar.
That I don't matter to you.
That you don't care at all about me.
That you used me.

Saya sudah korbankan banyak.
Waktu. Teman. Paling besar adalah waktu.
Satu tahun ngga ada artinya buat kamu?

Kalau tahu begini, saya ngga akan buang-buang waktu untuk bersama kamu.
Saya ngga akan mengorbankan banyak orang dan hal lainnya demi kamu.
And why do you think I would do that?
Because you matter for me!

Tapi, biarlah.
Pembalasan saya serahkan sepenuhnya ke tangan Tuhan.
Dan karma akan meremukkan kamu habis-habisan seperti saya sekarang.

This is final goodbye.




One Comment

  1. matter *to* someone. Sorry, a bit grammar-police here.

    ReplyDelete

Don't be shy. Just say anything you want, but please don't spam.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...