Pikirku aku akan mendaki gunung...
Sesekali melewati lembah, sesekali tersandung bebatuan di tengah jalan
Sesekali kelelahan, sesekali tersesat mencari jalan menuju puncak
Itulah perjuangan ketika sedang mendaki gunung
Dan siapapun yang berjiwa kuat akan terus berjuang melewati semuanya
Karena kau akan tahu kau mendaki naik ke puncak

Itulah gunung... kau akan naik ke atas

Lantas, bagaimana jika kau salah ambil jalan?
Ketika kau mengira kau sedang menelusuri jalan menuju ke puncak, ternyata malah menyeretmu ke dalam jurang?

Aku selama ini selalu santai berjuang...
Karena bagaimanapun, kutahu kau akan kembali kepadaku...
Bagaimanapun kau tidak akan bisa melepasku..
Karena kau adalah puncak gunungku dan aku adalah puncak gunungmu

Tapi, setelah kulihat jalan berliku di depan... apa benar kau puncak gunungku?
Kenapa yang kulihat malah ular-ular belukar di balik semak-semak?
Dan pemandangan jurang yang menganga lebar di ujungnya?

Sudahlah...kuputuskan untuk menyerah...
Aku akan terus berdoa berharap agar aku tidak salah jalan...
Dan dengan Tuhan, satu langkah ke depan berikutnya adalah kehendak-Nya






Jangan tanya saya kemana... sungguh tak ada alasan
Dan klise kalau jawabannya.....sibuk
Sungguh saya tidak mengada-ada atau berlebihan

Kalau saya tidak sibuk, saya tiap weekend ketemu teman-teman yang ada di seantero jakarta
Melanglang buana mengelilingi entah-apa... mal mungkin sambil ngopi santai
Kalau tidak sibuk, saya pergi ke suatu komunitas untuk bertemu orang baru dan siapa tau bisa kecantol calon jodoh.
Dan andai saja saya tidak sibuk, saya ingiiiiiiiin sekali kembali ke bandung.
Sekedar jalan-jalan atau berkunjung ke rumah teman sambil menggosip.
Apa daya saya sungguhan sibuk sampai-sampai ingin menangis rasanya karena badan serasa mau rontok nyaris tiap hari.

Saya malu, tapi ini memang fakta.
Saya kembali nge-blog ketika patah hati wuahahahaha

Entah sudah keberapa kalinya saya patah hati
Sepertinya kali ini saya yang jadi biang keroknya
Sudahlah, terlalu sakit untuk dibahas
Saya seharusnya lebih bijaksana, lebih bersabar
Lebih peka terhadap situasi seseorang

Dia yang dahulu memanggil saya dengan panggilan khusus
Dia yang selalu bilang tidak bisa berhenti memikirkan saya
Selalu ingin terus bersama saya....

Lalu, saya dengan segala kebodohan saya membuat dia mundur teratur....
Mundur... mungkin sudah tak mau tahu dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan saya lagi
Hanya mau berbicara sepatah dua kata
Berusaha menjauhi saya, membuat saya menyerah

Saya benar-benar telah salah langkah
Atau kami bertemu di waktu yang salah...
Benar-benar salah semuanya...

Sudahlah, percuma untuk dipikirkan di mana salah saya
Atau memang dia bukan jodoh saya
Dia bukan takdir saya...

Saya tahu saya akan menyesal setengah mati nantinya
Tapi sudahlah, mungkin sudah suratan takdir dari Sang Khalik seperti ini


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...