Gw seneng deh kalo bertandang ke rumah orang yang sangat berwawasan luas mengenai politik dan hukum walaupun mungkin mereka ngga pernah mengenyam pendidikan tinggi. Gw suka banget bergaul dengan orang yang kritis dan cerdas yang bisa diajak berdiskusi dan juga berdebat yang seringkali memberikan sudut pandangan yang lain mengenai suatu masalah.

Hal demikian juga membuktikan kalau intelejensi orang-orang tersebut cukup tinggi karena terbukti bahwa mereka tidak menelan bulat-bulat informasi yang diberitakan baik di media cetak maupun media elektronik yang memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap pemikiran seseorang. Karena yang sering gw temuin selama ini adalah orang-orang yang mencerna keseluruhan informasi yang ada tanpa menyaringnya terlebih dahulu, apakah informasi tersebut akurat atau tidak, benar atau rekayasa semata, ataukah hanya sebuah pencitraan? Orang-orang seperti ini sangat mengkhawatirkan karena ujung-ujungnya mereka akan menghakimi orang lain dan kemudian berkelakuan sangat tidak beradab kepada seseorang yang diberitakan negatif di media elektronik.



Salah satu contoh yang sering gw temui adalah mengenai pemberitaan para koruptor yang disebut-sebut oleh KPK. Banyak orang yang gw kenal langsung bereaksi memaki-maki si koruptor, bahkan mendoakan agar si koruptor dihukum mati sekalian. Eits, tunggu dulu. Meski sering muncul di televisi karena dituduh korupsi oleh KPK, belum tentu mereka itu koruptor sungguhan. Banyak dari koruptor yang dipenjara itu sebenarnya adalah korban yang dijebak oleh koruptor yang sebenarnya karena mungkin jabatannya lebih tinggi dari si tertuduh atau karena sudah di-setting sedemikian rupa sehingga tidak punya bukti bahwa dia bukan pelakunya atau juga karena si KPK kejar setoran agar badan tersebut terlihat punya 'imej' yang baik di mata masyarakat hingga akhirnya si KPK dapat begitu saja menjadikan seseorang menjadi tersangka dan membuatnya mendekam di penjara (sistem hukum soal korupsi ini rada spesial soalnya. Lain kali tak bahas hehe).

Sebenarnya ada satu hal yang mengganggu pikiran gw selama ini. Coba deh pikir. KPK itu kan' hasil produknya si Presiden kita yang sekarang karena dialah yang mendirikan KPK. Dan presiden kita itu adalah ketua umum dari partai yang anehnya sering terlibat dengan kasus-kasus besar korupsi yang selama bertahun-tahun ngga kelar-kelar. Kok lucu ya' karena si KPK kan' bertanggung jawab langsung ke presiden sementara yang menjadi subyek kasusnya adalah partainya si presiden. Semuanya pada ngerasa aneh ngga sih? Atau cuman gw doang? Jadi, arti eksistensi KPK itu apa sih? Apakah diam-diam dijadikan 'senjata' untuk merobohkan saingan politik si presiden, makanya dibentuk badan yang katanya memberantas korupsi itu?

Kalo mau fair ya seharusnya tugas KPK itu dimulai dari Departemen Perpajakan sono. Monitor dengan teliti tiap orang yang bekerja di sana. Udah jadi rahasia umum kalo masih ada banyak gayus-gayus yang berkeliaran di sana. Gw juga yakin si gayus sendiri pasti dijadikan 'tumbal' untuk menyelamatkan atasannya sendiri. Soalnya aneh karena yang sering ketangkap oleh KPK itu cuman keroco-keroco departemen pajak. Tapi meski cuman keroco, jumlah kekayaannya emampusgilabener ampe nembus T alias triliun, bukan M lagi. Logikanya gini deh. Bagaimana mungkin para keroco itu bisa memuluskan transaksi korupsinya kalau tidak diketahui oleh atasannya? Ya sudah pasti lah si keroco itu istilahnya cuman dapat 'cipratan' karena mengetahui transaksi yang dilakukan atasannya. Keroconya aja udah dapat T apalagi atasannya?!

Menurut gw sih bubarin aja itu KPK dan bentuk badan anti korupsi lain yang baru. Badan anti korupsi yang baru ini diharapkan punya kekuasaan yang independen seperti halnya badan-badan yudikatif, legislatif dan eksekutif yang independen. Terus badan anti korup ini punya pengadilan khusus yang tersendiri dimana hakim-hakimnya hanya bertugas memeriksa dan mengadili perihal korupsi saja. Jangan pake hakim ad hoc yang gitu-gituan deh untuk memperkecil kemungkinan adanya suap. Jabatan hakim pengadilan anti korupsi juga maunya dibuat terbatas, misalnya hanya 5 tahun (iya sih yang ini sepertinya rada susah ya). Terus yang terutama adalah badan anti korupsi itu ya jangan muluk-muluk dulu lah untuk memberantas korupsi 100% karena itu emang mission impossibble.

Lebih baik fokus pada satu hal tapi tuntas daripada merambah kemana-mana, tapi ngga beres semuanya. Jadi lebih baik semua tugas badan anti korupsi awalnya hanya berfokus pada hal-hal yang berkaitan dengan pemasukan negara dan layanan masyarakat terlebih dahulu. Tujuannya untuk memperbesar kantong negara agar memungkinkan untuk menjalankan program-program yang dapat membantu masyarakat, dan kemudian untuk menjamin agar program-program tersebut berjalan dengan lancar tanpa adanya campur tangan korupsi di dalamnya. Ketika kinerja di dua bidang tersebut sudah dirasa mantap dan memuaskan para rakyat, baru deh tugasnya bertambah, yaitu untuk membersihkan badan yudikatif, legislatif dan eksekutif dari korupsi.

Man, gw rindu negeri ini bisa maju dan punya kota-kota canggih seperti di luar negeri. MRT, kota tanpa polusi, lingkungan yang asri dan indah, sungai-sungai berwarna bening dimana ikan-ikan bisa hidup di dalamnya, tidak ada anak jalanan dan pengemis di tiap lampu merah. Semuanya bisa tercapai jika saja tidak ada korupsi.

(pic taken from http://tashythemushroom.deviantart.com/)


5 Comments

  1. masalah korupsi, gua setuju ama lu, mereka2 yg ketangkep itu, kayak angelina sondakh, nazarudin, adalah orang2 yang dijadiin kambing hitam. bosnya ya ada lagi. tapi biar gimanapun juga, mereka tetep salah karena uda korupsi.

    gua sih agak ga setuju kalo KPK dibubarin, karena biarpun partainya si presiden kesangkut masalah, tapi mereka berhasil nangkep beberapa orang di partai itu, biarpun ya...kayak gua bilang, mereka cuma kambing hitam. setidaknya KPK ga segan2 untuk memeriksa partainya si presiden itu.

    memang cuma keajaiban yang bisa merubah indonesia hahahaha...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo masalah Nazaruddin yah ane tau betul si doski udah pasrah hahaha, jadinya dia beberin semuanya. Ngga heran nama Anas akhirnya keluar jadi tersangka. Tapi tetap aja menurt ane, kinerja KPK masih kurang memuaskan. Denger2 tindakan mereka selama ini hanyalah demi 'imej' semata karena tidak semua kasus besar korupsi lainnya bisa terkuak. Istilahnya yang pernah terkuak selama ini itu cuman karena apes doangan.

      Delete
  2. halo freya. kalo menurutku, KPK itu kekurangan SDM. Coba dia rekrut ribuan orang untuk langsung menyelidiki kemungkinan terjadinya korupsi di semua projek, semua aspek. jadi semua penyelidikan bisa berjalan serentak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kurang tahu ya kalo soal sdm hahaha karena setahu ane kpk kerjanya ngerecokin banyak orang dan malah terkadang kek semena-mena sama orang lain sampe2 nyadap pun gakira2 walaupun itu sebenarnya ngga sah. Intinya keknya kurang tepat deh menyebutkan sdm sbg masalah karena mereka punya pekerja bayangan hahaha.

      Delete
  3. wah aku nggak terlalu aware televisi frey

    ReplyDelete

Don't be shy. Just say anything you want, but please don't spam.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...